Betapa kagetnya saya saat mengeluarkan baju baju kotor oleh oleh dari TWC 3
yang akan saya masukan kedalam mesin cuci. Ada sepasang baju saya yang tidak
terbawa.
"Yaaah " keluh saya. Balik ? oh No hari gini balik, ?,
ke Jakarta lagi. terbayang kemacetan total Puncak -Jkarta menghadapi tahun
baru. Tapi ......baju itu, baju itu saya sangat suka, baju dengan dasar coklat
dipadu dengan warna hitam, bahannnya ringan tapi tidak membawa kesan saya kurus.
" Ah ....sudahlah iklaskan saja " kata saya menghibur diri. Namun
...sebentar saya usaha dulu, ya saya ingat seseorang Om Jay, ya Om jay,
saya akan minta kepadanya nomor telp Wisma UNJ, pasti dia tahu. dan tidak
menunggu lama sms balasan dari Om jay yang berisi nomor telpon Wisma. UNJ
Kamar penginapan Wisma UNJ sederhana, namun bersih, dan terasa Wellcome |
Belum niat saya terlaksana menghubungi Wisma UNJ untk menanyakan
baju, dan kalau ada nanti keponakan yang di Jakarta mengambilnya, Hp
saya memberitahukan kalau ada sms masuk
" Bu, ibu ketinggalan baju
di lemari gantung ga? kemarin setelah ibu pulang lia pas buka lemari
nemu baju warna coklat bunga bunga hitam, apa itu milik ibu?" bunyi sms
Bu Dahlia rekan sekamarku dan juga panitia TWC3 dan menghadirkan
sebuah harapan.
" Terus bagaimana nasibnya bu Lia "
"Bajunya
ada di Lia, nanti Lia kirimkan ke ibu,, alamatnya sms aja ya bu ? ibu
udah pulang ke Cianjur blm " bunyi smsnya lagi. Bu Lia tahu kalau saya
begitu selesai TWC3 tidak langsung pulang tapi mampir dulu ke Cempaka
Putih tempat kakak.
"
Alhamdulilllah , masih milik " kata saya sambil mengetik alamat dan
dikirimkan ke Bu Lia.sementara kenangan saya kembali ke TWC3
Bu
Lia, dia adalah peserta wanita pertama ( Eh Ternyata dia panitia ) yang
saya temui sesudah Om jay. Karena kamar penginapan saya di bawah, dan
sendiri pula saya memutuskan untuk pindah ke atas. Usianya masih muda
jauuuuuuh di banding saya. namun ternyata kami bisa sharing dan bukan
itu saja bersama dengan Bu Etna, dan bu Lilis kami seperti sudjh lama
saling kenal. tidak ada kekakuan melanda kami padahal baru saja bertemu.
kecuali bu Lilis dengan Bu Lia mereka peserta setia. Tawa kami memenuhi
ruangan. apalagi saat kami mau memfoto Bu Etna yang sedang tekun
membuat postingan. Kami seperti ada yang menggerakkan, sama sama
mengambil fotonya sementara tawa tak bisa kami bendung. Kami tertawa
bersama
.
Lamunan saya terhenti, dan saya baca ulang sms yang
dikirim bu Lia semetara itu sebuah kalimat lirih seakan ingin terucap ,
TERIMA KASIH BU LIA, TERIMA KASIH PANITIA TWC 3, walau dua hari, namun
kenangan itu tak akan bisa terhapus dua hari, mungkin selama kan ada,
ada di sini, di sudut ruang di mana hati bisa merasakan. SELAMANYA .
Kisahnya seru mbak .... kapan-kapan nyoba ikutan lomba blog juga
BalasHapusBoleh mampir ke Blogku mbak ... ini yang khusus untuk cerita jalan-jalan
http://astrijalanjalan.blogspot.com/
oya mba makasih, ini juga berkat ilmu yang mba sharing ke saya, siap mba akan di coba ikutan dan jangan lupa bocorannnya kalau ada pengumuman lomba ya mba, Oke aku langsung ke TKP
Hapus