Minggu, 03 Mei 2015

Bukan Iklan, Tetapi Sebuah Apresiasi




Membaca buku " Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa Yang terjadi", buah pena Wijaya Kusuma yang akrab dengan sebutan Om Jay,  serasa saya sedang bercakap cakap dengan beliau. Ada keinginan untuk terus dan terus membacanya. Buku  yang dicetak pada tahun ini 2012 membuat saya menjadi lebih termotivasi untuk menulis sesuai dengan ciri khas sendiri.yang awalnya  kadang saya merasa" ko gini ya cara menulis saya?". Seperti buku harian saja. Kurang gimana gitu. Tetapi setelah saya membaca habis buku Om Jay ini, saya baru menyadari, Om Jay dengan bahasa sederhana, dengan dia bercerita pengalamannya sendiri mengajak pembacanya untuk terus dan terus menulis dan diawali dengan membaca. Kesimpulannya ,  kalau mau menulis ya menulis saja, jangan berpikir yang macam macam, dan be your self.

Saya kurang beruntung memang dengan baru membaca buku beliau, setelah bercangkrama dengan blog lima tahun. Walau kata kata motivasinya  " Menulis Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi" sudah hapal di luar kepala,  karena sering saya baca melalui Facebook,  namun seperti apa isinya dan bagaimana cara agar bisa menulis setiap hari yang disarankannya baru saya baca.

Pertemuan kali ke dua di Kemendikbud  

Banyak ilmu yang bisa saya pelajari dari buku beliau, walaupun dengan bahasa yang sederhana, dan dengan paparan seperti buku harian. Saya menggaris bawahi ada beberapa point.
1. Awali menulis dengan membaca Bismillah, agar menjadi                ladang amal
1. Menulis harus diawali dengan membaca
2. Menulis tampa diimbangi dengan membaca membuat tulisan       kurang bermakna
3. Menulis sebelum tidur, atau sesudah bangun tidur
4. Adakan tahap edit, dan jangan langsung di publish
5. Berburu/ membeli  buku buku, untuk mendapat wawasan
6. Harus terus berlatih dan berlatih seperti kita belajar naik              sepeda
7. Belajar dari melihat tulisan penulis lainnya
8. Mau berjalan dari blog ke blog
9. Menulislah melalui blog
10. Menyarankan blog untuk pembelajaran
11. Kembangkan potensi anak didik dalam tulis menulis melalui contoh nyata guru juga  melakukan kegiatan tulis menuli
12. Menulislah setiap hari

Sebenarnya banyak yang bisa saya pelajari dari buku tersebut, namun point di atas rasanya cukup mewakili, yang menjadi pembelajaran penting saya selain hal di atas adalah, tampa beliau sadari beliau sudah berdakwah tampa beliau merasa berdakwah. Betapa tidak, saya diingatkan tampa merasa didakwahi bahwa membaca itu penting, namun lebih wajib lagi adalah membaca Qur'an. Sumber dari segala Ilmu. Serta bangun malam untuk berkomunikasi dengan Sang Pemberi Ilmu, yang memberi anugerah potensi kita sehingga mampu menulis. Rasanya wajar kalau saya katakan " Membaca buku ini, dua Ilmu kita dapat, Ilmu Dunia, dam Ilmu Akhirat". Bagaimana pendapat anda yang sudah membacanya?, atau belum?, kalau belum bersegeralah membelinya?. Jujur ini bukan iklan, tapi lahir dari kekaguman, dan saya yakin anda akan langsung mempraktekkannya, seperti saya,  menulis  ini juga hasil dari hasil membaca bukunya, yang salah satu isinya sudah membaca menulislah.