Siang
itu, salah seorang rekan guru bertanya
kepada saya, apakah saya sudah membuat
tulisan untuk buku kenangan. Untuk sesaat saya terdiam. Dalam kediaman itu beberapa kenangan
peristiwa berkelebat silih
berganti dipelupuk mata.
Ada
wajah –wajah tertunduk lesu saat amarah
saya memenuhi ruangan kelas. Ada tawa saat salah seorang dari kalian membuat kelucuan, ada decak kagum dan suprise, ketika hasil karya kalian melebihi apa yang diperkirakan,
dan terakhir bayangan peristiwa yang
masih hangat, saat kalian duduk bersimpuh di ruang aula, sementara mulut tidak mengeluarkan suara
selain bertasbih, bertahmid, memuji dengan nama nama Indah Allah , sementara
hati penuh dengan kepasrahan diri kepada
sang Khaliq yang sesekali terdengar isak tangis. Saat itu tak terlihat lagi
kenakalan kalian, kelucuan kalian, kesombongan kalian, yang ada adalah kesamaan
akan kepasrahan diri dan doa kepada
Allah agar diberi kemudahan, kelancaran dalam
menghadapai Ujian.
Bayangam
peistiwa –peristiwa itu terhenti. Manakala saya ingat sebuah kalimat yang
ditulis oleh seorang penulis Astri Damayanti, dia menulis
Ketika berbicara, kata-kata hanya akan bergaung
hingga ke seberang ruangan, tapi ketika menulis kata kata kita akan bergaung
sepanjang jaman.
Bergaung sepanjang jaman, itulah keinginan yang
terlintas.Apalagi ada kesempatan untuk itu Sehinggga mendorong saya menulis
dalam buku kenangan ini. Minimal akan bergaung pada kalian. Sehingga
kalian merasakan masa lalu itu begitu
dekat sekali. Seolah baru kalian alami.
Dan melalui tulisan ini, saya ingin
kalian memaknai semua yang kalian alami untuk tafakur pada Allah. Betapa DIA
Maha Rahman atas karunia-NYA.
Kalau kalian membaca buku kenangan ini, melihat wajah kepala
Sekolah, guru-guru , sahabat dan
teman-teman kalian yang tentunya dengan
kenangan dan cerita sendiri sendiri , bukan berarti kita harus
tenggelam dengan masa itu tampa menghiraukan masa kini dan masa yang
akan datang itu tidak ada artinya.Sebab kehidupan tidak berjalan mundur,
pun
tidak tenggelam di masa lampau”.Demikian Kahlil Gibran berkata dalam sebait puisinya.
Jadi semata-mata karena saya tidak ingin kalian menghapus jejak dan langkah yang
pernah kalian lalui disini , merasakan bagaimana cinta dan kasihnya guru –guru,
merasakan persahabatan, persaudaraan
yang itu semua adalah bagian dari karunia-NYA yang harus
kalian syukuri. Karena semuanya secara
langsung maupun tidak langsung turut andil dalam pembentukan kepribadian bekal
kalian menuju masa depan yang gemilang
Sementara tulisan ini hampir
selesai, bayangan wajah kalian silih berganti datang
dipulupuk mata. Kalau saja kalian ada didekat saya,ingin rasanya
mendekap,merengkuh, sambil membisikan perlahan pada telinga kalian
Selamat
jalan tuk menimba ilmu, selamat jalan tuk menggapai harapan, selamat jalan tuk
menuju kedewasaan, Semoga kalian menjadi manusia yang sukses , yang dapat
menggapai apa yang kalian inginkan , dengan hati yang penuh keimanan dan
kerendahaan hati pada sesama, selamat jalan, selamat jalan, spanjang hayat
tetap kukenangkan, saya doakan kebahagian, Tuhan melimpahkan
Landbow,
9 Mei 2013
Atjih Koerniasih
ibu, apa kabar? Udah lama bu ga ketemu, kangen belajar sama ibuu :D
BalasHapusAlhamdulillah Diane ibu baik, gmn dengan Diane pasti tambah sukses ya, ibu juga kangen pada kalian termasuk Diane, 8A, dan 9B penuh kenangan, sulit menemukan kembali kelas seperti kalian, penuh energik, penuh kreatif, dan penuh semangat
HapusAamiin bu, hehe masih adaptasi sama lingkungan baru, guru2 baru sama pelajaran2 yang baru juga, dan kurikulum baru pastinya bu, hehe. iya bu, diane juga kangen suasana kelas 8a sama 9b yang gabisa diem, kangen bikin peta konsep bu, number head together yg bikin kelas rame, hehe pokonya kangen belajar sama ibu. Ibu semoga sehat selalu ya :D ohiya salam ya bu buat guru2 yg lain, makasih bu^^
BalasHapus