Kamis, 20 Juni 2013

BINGKISAN MUNGIL YANG PUNYA CERITA


Siang itu  ruang guru penuh dengan kesibukan .Sebagian   guru ada yang  sibuk mempersiapkan raport yang rencananya besok akan dibagikan dan sebagian lagi  ada yang sibuk mempersiapkan hal hal yang berkenaan dengan administrasi kelas sembilan yang kemarin baru saja perpisahan. Dalam suasana sibuk dan aroma perpisahan masih melekat masuk tiga orang siswa kelas sembilan . seorang diantaranya membawa tas plastik. Mereka menghampiri mejaku dan satu persatu mencium tanganku

" Bu ini untuk ibu dari saya  " Kata salah seorang dari mereka sambil dikeluarkan sebuah bungkusan dari kantong kresek yang dia bawa.

"Oh terima kasih ya " Kataku tak mengira. 

Ada rasa banggga dan heran saat kuterima bingkisan itu. Heran karena aku bukan wali kelasnya baik di kelas tujuh, delapan maupun kelas sembilan . Biasanya siswa akan memberikan kepada guru yang menjadi wali kelasnya. 

saat keheranan Hpku berbunyi. Ada SMS dari suamiku.
 
" Ma kita ngebakso yuk !"  Ajaknya dalam SMS.

Tak pikir panjang kuterima ajakannnya karena wakut juga sudah siang waktunya untuk pulang,  dan seperti biasa,  aku menuju tempat dimana kami biasa janjian depan hotel Indo Alam dan tak lupa kubawa bingkisan yang tadi kuterima.

" Yah mama dapat bngkisan dari siswa,  tapi mama  bukan wali kelasnya " Kataku sambil kubuka baingkisan itu, sementra mobil yang membawa kami  sudah sampai melewati istanna Cipanas.

Aku terpana saat kutahu apa bingkisan itu . Sebuah kotak manis warna hitam berpadu dengan gambar hati bernuansa gold dengan hiasan pita bernuansa gold pula diujung kotaknya. aku tambah tercekat saat kubuka kotak itu, Subhanallah hampi  aku semakin tak bisa berkata sebuah Al Quran mungil berwarna pink, dengan kertas yang bernuansa pink serta hijau muda dan dengan kunci menggunakan tali yang berwarna pink pula dan dibawah Al Quran  disertakn jilbab benruk pasmina warna hijau. 

Kupandangi dan kupegang erat -erat Quran itu ingin rasanya aku menangis . Quran itu mengingatkan aku pada sebuah peristiwa yang aku saja hampir hampir lupa karena memang peristiwa biasa biasa saja Tapi dia..., siswaku dia ingat,ingat sekali buktinya dia memberikan quran itu. kupegang terus quran itu sementara kenangan lama muncul kembali dan mengajakkku mengembara dan mengisahkan sebuah peristiwa itu ke saumi yang ada disampingku. 

Saat itu bulan Ramadhan. Seperti biasa agenda sekolah kami bila  kami mengajar jam pertama maka semua guru wajib memulai pelajaran dengan tadarus Alquran terlebih dahulu sekitar 15 menit. Maka akupun  mulai dengan tadarus di kelasnya dia saat jam pelajaranku

Aku berkeliling ke meja satu persatu dari siswa, aku ingin mengetahui apakah ada siswa yang tidak bisa membaca atau perlu kubantu. Saat aku tiba di mejanya. kulihat ada yang beda. kalau siswa yang lain quran diletakan diatas meja, sementara dia dengan mudahnya memegang saja. ya ditangannnya sebuah Quran mungil yang cantik bernuansa pink.

" Indah sekali Quranmu ya" Pujiku sementara dia tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. sebuah kerendahan hati dia perlihatkan.

" Coba ibu lihat" 

Dia memberikan Qur`an mungil itu. Kuamati sekilas. ah betapa indah, praktis dan lengkap karena dengan terjemahan serta walaupun kecil mudah dan jelas dibaca  Quran ini.bagus untuk menjadi  salah satu benda yang mengisi tasku.Batinku berkata.

Kuserahkan kembali Al Quran itu. dan waktu terus berjalan sementara peristiwa itupun tak kuingat lagi  sampai perpisahan dan akhirnya aku dingatkan kembali olehnya. Oleh dia. Dia yang ingat dan mungkin membaca ketertajubanku saat itu. 

" Dia memberikan pada saat yang tepat mah" Ujar suamiku saat kuselesaikan kisahku dengannnya sampai dia memberikan Alqur`an itu. Yah dia memberikan itu pada saat yang tepat. Saat dia berterima kasih karena telah lulus dan akan meninggalkan sekolah. Kupegang erat erat Quran itu sementara Suami terus saja menjalankan mobilnya dan membiarkan aku bercengkrama dengan perasaanku







  
 








2 komentar: