Minggu, 30 November 2014

PERJALANAN PENUH INSPIRATIF




Akhirnya datang juga kesempatan itu. Jalan -jalan ke negara
lain. Gratis lagi. Seperti mimpi, namun nyata. Aku benar benar bisa menikmati betapa mahalnya sekotak nasi uduk dengan ayam goreng sebagai temannya. Bayangkan saja dengan uang yang sama kita bisa dapat 3 bungkus.makanan tersebut bila di
Indonesia.

Atau bisa menikmati, indahnya persaudaraan antar muslim.yang mana rasa itu sulit di dapat di tempat yang mayotitas muslim. Karena melihat dan bertemu sesama muslim itu biasa, tapi di Singapura, di negara yang mayoritas etnis Cina dan beragama khong hoe tju, bertemu dengan sesama muslim rasanya indah sekali, nikmat terasa. Hal itu terasa saat saya sholat di mesjid Sultan. Saya berbincang akrab dengan muslimah yang berasal dari Belanda. Atau saat saya wudhu mereka begitu bersahabat. Indah rasanya persaudaraan saya rasakan












Selain itu bisa merasakan betapa berharganya sebotol air. Karena setiap ke toilet, saya tidak pernah bertemu dengan gayung, ember.yang ada kloset duduk ,selang dan tisu. Kampungan ya saya.tapi jujur saya seperti kurang apdol kalau tidak dengan gayung.


hal ini juga saya rasakan saat ke hotel, hanya disediakan sebotol air ukurann 650 ml.beda kalau menginap di hotel hotel Indonesia di mana saya pernah menginap satu galon di atas dispenser pasti di sediakan.saya jadi berpikir mendapatkan pengalaman tersebut.betapa berharganya air, dan betapa mudahnya air di Indonesia.Namun muncul pikiran lain saya, betapa mereka begitu memenege pemakaian air, sedangkan kita betapa borosnya, ah muncul sebuah kesadaran mengapa kita tidak meniru mereka dalam penggunaan air, minimal kita mulai berhemat, tidak seenaknya menghambur hamburkan air.

Pengalaman lainnya, saya bisa melihat dengan nyata betapa patuhnya mereka dengan aturan pemetintah. Dilarang buang sampah sembarangan,dilarang merokok mereka begitu patuh.dan kita juga menjadi patuh untuk itu. Muncul sebuah keirian dan kecemburuan mengapa kita bisa patuh di negara lain? Sedangkan di negara sendiri aturan di buat untuk dilanggar.ah kasiannya negaraku.


Ternyata banyak hal yang bisa kita pelajari dari mereka, namun ada juga  yang harus kita tidak ikuti karena tidak sesusi dengan budaya dan agama.cara berpakaian misalnya.Mata ini risi rasanya melihat cara berpakaiannya.Celana pendek dan kaus sudah hal yang biasa.dan kita mau tidak msu harus maklum, karena merekapun pasti melihat kita aneh dengan cara berpakain kita. Dan disinilah kita belajar toleran.

Akhirnya perjalanan saya memberikan pelajaran kepada saya, di manapun berada ternyata Tanah Air Indonesia paling  ku cinta seperti lagu yang amat saya suka

"TANAH AIR, KUTIDAK KULUPAKAN
KAN TERKENANG SELAMA HIDUPKU, BIARPUN SAYA PERGI JAUH, TIDAK KAN HILANG DARI KALBU, TANAHKU YANG KUCINTAI,ENGKAU KUHARGAI.

WALAUPUN BANYAK NEGERI KUJALANI, YANG MAKMUR PERMAI DIKATA ORANG, TETAPI KAMPUNG DAN RUMAHKU, DI SANALAHKU RASA TENANG, TANAH KU TAK KU
LUPAKAN, ENGKAU KUBANGGAKAN"

TULISAN INI  DIIKUT SRTAKAN UNTUK LOMBA BLOG YANG DISELENGGARAKAN OLEH PENDIDIK  INSPIRATIF









2 komentar:

  1. Ada yang harus ditiru tapi tak semua juga harus ditiru.

    selamat bu Atjih udah mengukir sejarah jalan-jalan ke luar negeri. salam kenal ya

    BalasHapus
  2. Ya betul pak Lozz, tidak semua bisa kita tiru, krn seperti hslnya manusia memiliki kekurangan dan kelebihan

    BalasHapus