Minggu, 17 Mei 2015

KUREGUK BAHAGIA BERSAMA MEREKA

Banyak yang ingin saya tulis tentang kebahagian setelah banyak melewati perjalanan hidup. Perjalanan yang tidak bisa dikatakan sebentar. Kebahagian yang tentunya setiap orang pasti merasakannya dalam bentuk yang berbeda. Kebahagian yang datang dari keluarga,,sahabat dan sanak saudara. Merekalah sumber inspirasi kebahagian, sehingga menyadarkan diri ‘”Nikmat Tuhan mu Yang Manakah yang Kamu dustakan?”.dan lewat potongan potongan catatan harian ini, saya ingin berbagi kebahagian semoga saja menjadi inspirasi kebahagian bagi lainnya dan catatan harian ini saya mulai dari sini.

anakku Riza saat ulang tahunku 


Sore itu sebelas Oktober tahun dua ribu sepuluh, aku dan suami sedang bercengkrama di ruang tamu. Suami saat itu baru saja pulang dari masjid menunaikan sholat maghrib berjamaah. Saat aku dan suami sedang bercengkrama sebuah senandung terdengar. “Selamat ulang tahun kami ucapkan“ Senandung itu sangat lirih. Aku tengok asal suara itu, dan betapa kegetnya, ternyata suara itu disenandungkan oleh ke tiga anakku Indah, Indra dan Riza. Mereka  menghampiriku sambil menyerahkan kue itu. “Selamat Ulang Tahun Ma”. Ujar mereka berbarengan
   
Sesaat aku tidak bisa berkata–kata. Aku tak kuasa menahan tangis. Gembira, haru dan kaget berbaur dalam diri. Kupeluk mereka satu persatu. Setelah itu Riza anak bungsuku  yang berusia 15 tahun menyalakan lilin sementara Indra kakaknya mepersiapkan  kue dan minuman lainnnya yang ternyata sudah mereka persiapkan untuk pesta kecil-kecilan yang sederhana.
saat suami berulang tahun 


Kami memang memiliki tradisi merayakan ulang tahun sederhana. Sederhana namun di situlah kami merasakan bahagia bersama keluarga. Bila diantara kami berulang tahun kami merayakannya cukup dengan berbagi kebahagian dengan keluarga saja.”Pesta Kecil kecilan“. Demikian kami menamainya. Kecil-kecilan karena cukup dengan sebuah kue ulang tahun, beberapa snack dan minuman.

Sederhana sekali namun anak anakku menikmatinya. Biarlah  mereka belajar bahwa dari kesederhanaanpun bahagia bersama keluarga  bisa mereka dapatkan. Cinta kasih bisa terjalin erat. Dan aku berharap kenangan itu akan mereka simpan dalam memorinya dan akan mereka buka kelak sebagai bukti bahwa mereka lahir dari lingkungan yang mencintainya. Lingkungan yang selalu menciptakan bahagia bersama keluarga. Yang pada akhirnya menjadikan mereka saling mengasihi, saling menghargai, dan saling mencintai antar mereka.

Mereka sumber inspirasi kebahagianku
Kami duduk di karpet berkeliling. Suami memimpin doanya sementara aku dan anak-anakku mengamininya. Rasa bahagia menjalariku sementara air mata terasa hangat kurasakan. Kulihat mereka menikmatinya. Ibu mana yang tidak merasa bahagia dan tersanjung begitupun aku, Nikmat Alah yang tidak terkira dan menyadarkan aku akan sebuah ayat ”Nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan” membawa pada kesadaran diri, untuk apa aku mencari kebahagian jauh jauh,  sementara di sini, aku bisa mereguk bahagia bersama keluarga dengan  orang yang terkasih.








                                                                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar