Selasa, 19 Mei 2015

Kak Wildan Pilihan Kami

Hari ini Selasa 19 Mei 2015,  jam pertama saya mengajar di kelas 7 E. Saat hendak masuk kelas, beberapa siswa kelas  9 menghampiri. Diantara mereka ada Oka, dan Reri. Dua siswa yang saya sebut memiliki potensi yang mengangkat nama baik sekolah dengan bidangnya masing masing. Oka dengan teaternya, sedang Reri dengan Matematikanya yang mampu menembus OSN Matematika ke tingkat Propinsi.

"bu ada mengajar?". Tanya Oka

" ada, di kelas 9, ada apa memang?". Saya balik bertanya.Oka kemudian meminta saya untuk mengijinkan mereka mengambil adegan saya mengajar. Yang kemudian saya ketahui untuk membuat video dalam rangka perpisahan.

Saat masuk kelas, tiba tiba muncul sebuah rencana pembelajaran yang berbeda dengan rencana tertulis yang dituangkan di RPP saat saya melihat Fahmi siswa 7 E . Hari ini KD yang saya akan bahas adalah tentang Kreatifitas dan inovasi dalam kehidupan ekonomi.Mengapa tidak Fahmi saya jadikan sumber untuk apersepsi saya dan memulai pelajaran?. Ada apa dengan Fahmi? Sehingga menjadi pilihan saya?. Fahmi telah keluar sebagai juara gitaris terbaik dalam lomba band antar pelajar se Kabupaten Cianjur, dan menurut saya tepat untuk dijadikan contoh agar pembelajaran contekstual teaching of Learning atau yang dikenal di kalangan guru sebagsi CTL, sesuai dengan kehidupan nyata siswa.

Wildan sedang menginspirasi adik kelasnya 7 E

Setelah mengucapkan salam dan menanyakan siswa yang tidak hadir,  saya meminta seisi kelas untuk bertepuk tangan buat Fahmi.
"Kalian tahu mengapa ibu meminta tepuk tangan buat Fahmi?, Fahmi kemarin telah keluar sebagai gitaris terbaik dalam rangka lomba band antar pelajar se Kabupaten Cianjur". Kata saya menjelaskan.Saat bicara mata saya melihat kearah pintu. Dan di depan pintu Oka dengan sopannya meminta ijin untuk masuk.oala saya sadar kalau tadi saya bersama mereka menuju kelas E, saya masuk mereka tetap di luar walaupun tadi sebelum menuju kelas E nereka sudah bicara dan neminra ijin. Sebuah kesantunan yang melahirkan kebanggaan dalam diri.Saya menganggukkan kepala tanda mengijinkan.

mencari tokoh kreatif dan inovatifmelalui internet i


"Ayo Fahmi maju ke depan" kata saya melanjutkan pembelajaran. Fahmi maju, kemudian memaparkan pengalamannya sewaktu ikut lomba. Sementara Oka mengabadikan dengan kameranya yang tidak berapa lama. Dia ijin untuk keluar karena pengambilan adegan selesai.

"Anak anak, hari ini kita belajar bab 16 tentang kreatifitas dan inovasi dalam kehidupan ekonomi, tetapi mengapa tadi ibu meminta Fahmi untuk maju ke depan ? Memangnya ada kaitannya dengan KD yang akan kita pelajari?". Kata saya memulai pembelajaran, yang dijawab serentak ada setelah Fahmi duduk kembali.

"Nah kalau ada, coba kalian jelaskan". Mendapat pertanyaan tersebut mereka membuka buku paket, dan mencari jawaban. Tak berapa lama Yusril yang duduk dengan Fahmi mengangkat tangan tanda sudah mendapat jawaban.

" ada bu, karena menurut David Cambil ciri seseorang dikatakan kreatif apabila memiliki ciri kerja keras, kemandirian, ...... jelas Yusril sambil sesekali membaca melihat bukunya.

"Lho memang di Fahmi ciri tersebut ada?". Tanya saya lagi untuk mengejar sampai di mana  pemahamannya.

"Ada bu, kan latihan terus menerus tandanya bekerja keras.katanya yang kemudian diteruskan paparannya oleh saya. Setelah itu menugaskan mereka secara berkelompok mencari tokoh yang mereja anggap kreatif dengan alasan alasannya yang didukung dengan landasan teorinya.

Saya berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lainnya untuk melihat  tokoh kreatif yang mereka pilih. Ssya baca ada Ridwan Kamil, Mario Teguh, Dahlan Iskan, Sule, Hairul Tanjung. Ketika sampai di meja kelompok Rio, saya membaca kak Wildan sebagai pilihan mereka"Siapa kak Wildan?" Tanya saya yang jawabannya membuat saya kaget. Ternyata yang dimaksud kak Wildan adalah kakak kelas mereka yang baru saja melaksanakan UN.Wildan siswa kelas 9.Mendengar jaeaban mereka muncul sebuah ide, mengapa tidak Wildan didatangkan ke kelas sebagai pemodelan, kebetulan saya lihat dia ada di halaman sekolah tadi.

Saya tugaskan KM untuk memanggil Wildan, dan kelompok ysng memilih Wildan saya tugaskan untuk mempresentasikan jawaban atas pemilihan mereka kepada Wildan, sementara tak berapa  lama davin dengan tiga temannya kembali dengan diikuti Wildan. Kedatangan yang disambut antusias seisi kelas.

"Kamu tahu kenapa ibu panggil?". Tanya saya pada Wildan yang dijawab tidak.Saya kemudian mengutarakan alasan mengapa dia saya panggil dengan menugaskan kelompok yang memilihnys untuk membacakan kembali alasan mereka memilih Wildan sebagai orang yang krestif."karena kak Wildan mampu menyatukan ide dan gagasannya dalam berteater" salah satu kalimat psparan mereka, sementara Wildan denyum senyum mendengarnya.

Setelah kelompok yang memilih Wildan selesai memaparkan jawabannya, saya meminta Wildan untuk bicara yang disambut tepuk tangan seisi kelas. Wildan yang dikenal sebagai ketua eskul teater SMP1 Cipanas itu berbicara yang mampu menarik perhatian kelad 7E. Terlihat dari gelak tawa dan tepuk tangan saat dirinya berpidato. Saya tak lupa mengabadikan peristiwa itu, sebuah perubahan strategi mengajar yang diambil secara mendadak karena situasi, dan tidak sia sia. Dan saya kira guru kadang melakukan itu, merubah strategi mengajar saat pelaksanaan. Dan menurut saya mengapa tidak, selama tujuan pembelajaran dapat tercapai












4 komentar:

  1. Sejak MOPD wildan paling menonjol bakatnya. Bakat sebagai seniman sampai kemampuannya sebagai organisator. Di antara teman2nya wildan selalu menjadi Ice breaker ketika sedang suntuk. Wildan selalu bisa merangkul teman2nya dalam keadaan apapun, wildan tidak pernah terlihat membosankan. Wildan selalu penuh dengan ide yang hebat. Dan.. wildan adik kelas pertama yang qisthi kenal baik, karena wildan sangat menarik untuk dikenali. Wildan juga tidak hanya menginspirasi adik kelasnya, tapi qisthi sebagai kaka kelasnya pun terinspirasi. Semoga wildan tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa. Salam hangat dari kaka mu, Qisthi. Dan Caca juga ya wil..
    Untuk bu atjih juga salam rindu ya bu, terimakasih untuk selalu menjadi inspirasi :)

    BalasHapus
  2. Oya Qisti kamu juga sebagai inspirasi ibu, kalau saja Qisti libur ingin ibu mengundang, u memberikan inspirasi bagi adik kelasmu

    BalasHapus
  3. Kebetulan caca satu sanggar dengan Wildan, Bu. Jadi, masih sering bertemu. Iya, Wildan memang layak menjadi inspirasi. Ia multitalent dan selalu ikhlas menerima tugasnya dan menjalankannya dengan baik. Wildan juga pandai bergaul, dia bisa menyesuaikan diri dengan siapa ia bicara. Diusia yang belia, wildan bisa mendapat lebih banyak pengalaman dari teman sebayanya. Semoga wildan terus sederhana begini, tak lekas tinggi hati, juga sukses terus pastinya.
    Salam kangen, Ibu Atjih. kangen mendapat motovasi-motivasi lagi dari Ibu :)

    BalasHapus
  4. kalian juga Caca,Qisti, Wildan dan lainnya sama juga sumber inspirasi ibu, semoga kalian terus meninspirasi dengan kepribadaian yang membumi

    BalasHapus