Workshop Rencana Tindak Lanjut Implementasi Program Akselerasi Mutu Sekolah (PAMS) BWI bagi Kepala Sekolah dan Pengawas yang dilaksanakan pada tanggal 26-29 Mei 2015 dan bertempat di Lembaga Penjamin Mutu Sekolah (LPMP) jalan Butu Jajar secara resmi ditutup oleh kepala LPMP Drs Totoh Santosa,MM. Dalam sambutan penutupannnya Drs Totoh Santosa,MM mengulas dan memaparkan bagaimana peran Sekolah dan kepala sekolah yang ditunjuk LPMP sebagai piloting sekolah PAMS BWI dalam hal ini kepala sekolah mampu mewujudkan sekolah yang bermutu dan berwawasan internasional.
Kepala
sekolah bersama pengawas binanya harus
memperlihatkan kualitas profesi dan menjadi spirit bagi kepala
sekolah,guru,TU,Pengawas yang ada di
lingkungan sekitarnya. Sehingga sekolah tersebut memiliki nilai untuk selalu
tidak puas dalam memajukan sekolahnya. Mental kepala sekolah maupun guru harus selalu mencari yang berbeda dan merasa tidak puas.
Selalu mencari dan mencari sebuah prestasi. Sekolah yang tidak pernah dan tidak surut untuk selalu melakukan
dan memberi semangat, spirit dan motivasi kepada guru saat guru melakukan tugasnya
secara monoton yang akibatnya timbul
rasa jenuh pada siswa.
Kepala
sekolah harus mampu bagaimana menjadikan sekolah sebagai tempat yang
menyenangkan sehingga siswa menjadi
happy, senang dan betah di sekolah dan suasana ini menjadi karakter mereka. Karena guru dan kepala sekolah mereka selalu memberikan pelayanan yang baik sehingga
siswa akan berkata “Saya senang di sekolah “.
Sekolah
dengan misi PAMS BWI, berusaha mencapai sekolah yang menjadi kebanggaan
karena memiliki prestasi yang dapat dibanggakan. Untuk hal tersebut Memang memerlukan sebuah proses. Tetapi kita harus
kesana.dan program ini sudah benar, tinggal hal-hal apa yang belum tercapai
diusahan untuk tercapai. Sehingga mendekati sekolah berwawasan Internasional, setidaknya
seperti yang diutarakan oleh Ramadani Chonseler kepala sekolah International
School Of Batam yaitu, kepala sekolah bukan pemimpin yang ditakuti, dan
otororiter, Hubungan antara guru dan kepala sekolah tidak ada jarak namun
merupakan sebuah tim work yang solid dalam memajukan sekolah. Sebagai sebuah
tim Work Kepala skolah harus mampu menggali ide dan gagasan dari guru.guru.
Mereka ketika diberi tugas harus yang
relevan dengan tugasnya sebagai guru. Kemudian kepala sekolah melindungi guru
sebaliknya kepala sekolah dilindungi dan dicintai guru guru,dan selalu
intropemsi intropeksi apa yang sudah dan
belum dicapai?.
Sekolah
berwawasan internasional bukan berarti sekolah yang setiap guru mengajar harus dengan pengantar berbahasa
Inggris sehingga terjadi kesalahan dalam memahami pelajaran karena tidak paham bahasa
Inggris yang akibatnya terjadi kesalahan konsep. seperti halnya yang pernah terjadi pada
sekolah rintisan bertarap Internasional(RSBI) , tetapi minimal siswa mampu berkomunikasi
berbahasa Inggris, sehingga ada suasana yang berbeda suasana sekolah berwawasan Internasional
Kondisi
tersebut dapat dicapai dengan memberdayakan guru ataupun siswa
yang pandai berkomunikasi dalam bahasa
tersebut untuk melatihnya .atau dari
masyarakat. Namun dalam proses tidak
seperti pelajaran bahasa Inggris di kelas. Untuk itu kepala sekolah harus
mampu berinovasi, mencari strateginya
jangan mengajarkan guru, ataupun siswa seperti belajar bahasa inggris di kelas.
Untuk itu perlu dipikirkan strategi lain sehingga siswa mampun guru menjadi senang
ketika berlatih berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Selanjut Kepala LPMP Propinsi Jawa Barat juga
menyinggung mengenai bagaimana seharunya sekolah tidak hanya sebatas mengajarkan
Matematika, IPA dan pelajaran lainnnya, tetapi juga mengembangkan potensi yang diperlukan anak di
masyarakat saat mereka lulus.
Keterampilan dan Pengetahuan harus dipersiapkan, untuk Desainnnya sekolah dan guru,mau dibawa kemana mereka.
Keterampilan,pengetahuan membantu siswa dalam melangsungkan kehidupan sehingga akan
muncul kreativitas Gurukarena bukan hanya metari pokok saja tetapi bagaimana
mengajarkan bagaimana siswa menjadi seorang pemimpin, tehnokrat dan lainnnya.
Ini semua perlu persiapan. Sedangkan selama ini pendidikan Indonesia seperti tidak
tahu arahnya mau dibawake mana. Asal siswa sekolah.sedangkan Negara lain mereka
sejak dini sudah tahu anak atau siswa mau jadi apa?mau menjadi
seniman,tehnokrat,atau lainnnya
Sekolah seharusnya sudah mengetahui diarahkan kemana
mereka sejak SMP kelas dua kemudian
direkomendasikan kepada orang tua
kemana arah anaknya. Sehingga siswa sudah tahu mau jadi apa. Oleh karena itu Negara
yang sudah tahu arah siswanya mau jadi apa tidak pernah miskin akan para ahli
di bidangnya.dan tidak ada yang tidak bekerja. Karena sejak di bangku sekolah, sekolah sudah mengarahkan siswa kemampuannnya
walau ada perbedaan kecerdasan.
Jangan
kan untuk tingkat Sekolah Menengah pertama.Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pun tidak
jelas arahnya.Padahal sekolah kejuruan seyogyanya setelah selesai mereka siap pakai.
Bukan untuk melanjutkan.tetapi kenyataannnya SMA maupun SMK saat ini sama saja saat masuk perguruan tinggi
sama sama mmiliki peluang . Dan ini belum terjawab di dunia pendidikan
Indonesia
Sekolah
yang menjadi piloting PAMS BWI hendaknya mampu mengarahkan dan merekomendasikan
anak itu mampu menjadi apa? Mengapa
tidak. Seperti contoh Orang tua menginnginkan anaknya menjadi tehnokrat. Tetapi
kepala sekolah merekomendasikannya sebuah
propesi di bidang yang bukan keinginan orang tua tetapi berdasarkan
kemampuan siswa tersebut.
Hal
itulah maka,menjadi tanggung jawab kepala sekolah untuk memberikan pemahaman
kepada orangtua menyadari bahwa orang
tua harus mengetahui perkembangan anaknya.sudah memiliki kemampuan apa agar
tidak hanya sebatas menyekolahkan siswadan menyerahkan ke guru.karena yang
orang tua harus menanyakan perkembangan anaknya. Arahan ke masyarakat itu peran
siapa? Agar masyarakat kritis. Akhirnya dunia pendidikan diawasi oleh semua
lapisan masyarakat.
Yang
penting menyiapkan arah belum paham benar tentang pendidikan.contoh oaring tua
memasukan ke TK hanya untuk menitipkan padahal sekolah TK untuk pembentukan
perkembangan anak yang harus dicapai baik kecerdasan emosi,keterampilan
danlainnnya. Adateorinya dan itu harus dipahami orang tuamnya. Namun yang
terjadiyang penting menyekolahkan. Saat SD,SMP adasebahagian orang tua yang
menitipkan 100% anakkepadagurunya.
Disinilah
peran kepala sekolah menyampaikan bagaimana orangtua menyadari, bahwa orang tua
harus mengetahui perkembangan anaknya.sudah memiliki kemampuan apa, agar tidak
hanya sebatas menyekolahkan siswa dan menyerahkan ke guru,tetapi orang tua
harus menanyakan perkembangan anaknya. Di sinilah peran kepala sekolah memberi Arahan ke masyarakat Agar masyarakat kritis. Akhirnya dunia pendidikan diawasi oleh semua lapisan
masyarakat.dan tak kalah penting dari itu semua kepala sekolah harus mampu mendengarkan rintihan mereka,rintihan guru. sehingga akan muncul tim work yang yang solid akan memunculkan sebuah kreatifitas dari guru seperti apa yang dituturkan diatas. yang dampaknya akan mampu mengarahkan kemana profesi anak akan menuju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar