Senin, 23 Maret 2015

Mereka Ternyata Bisa


  Tony Wagner (2008) dalam bukunya the global Achievement Gap menulis yang intinya  " Peserta didik  membutuhkan tujuh keterampilan untuk menyiapkan diri dalam kehidupan bekerja, brrmasyarakat. Keterampilan tersebut berpikir kritis, dan kemampuan memecahkan masalah, kolaborasi dan kepemimpinan, kelincahan dalam pergaulan, kemampuan beradaptasi inisiatip dan kewirausahaan, komunikasi efektif dan komunikasi melalui tulisan, kemampuan mengaksesdan menganalisa informasi serta kemampuan rasa yang ...dan imajinasi

Berkaitan dengan ketujuh kerampilan yang harus dimiliki dalam menghadapi abad ke 21,  maka muncul sebuah pertanyaan Mana yang sangat berperan dalam mempengaruhi itu semua? gurukah?,kurikulum? ataukahkah gedung sekolah itu sendiri? Untuk menjawab pertanyaan tersebut ada baiknya kita cermati apa yang diungkapkan oleh mentri Pendidikan Nasional Anis Baswedan tertanggal 27 Oktober 2014. Beliau mengatakan yang kurang lebihnya sebagai berikut
"Sebagus apapun kurikulum dan gedung sekolah, tidak akan baik tampa adanya guru yang baik pula".

Hal senada juga diungkapkan oleh mantan mentri Fuad Hasan.
" Sebaik apapun Kurikulum dan sistim pendidikan yang ada tampa didukung mutu  guru yang nemenuhi syarat, maka semuanya sia-sia, sebaliknya dengan guru yang bermut u, maka kurikulum dan sistim yang tidak baik akan tertopang".




Sejalan dengan hal tersebut di atas, saya memiliki Pengalaman yang memnunjukan betapa besar peran guru, yang mudah-mudahan dengan tulisan ini menjadi ajang untuk berbagi.

Saat awal awal tahun ajaran baru, ada satu kelas yang menjadi pusat berita guru. Yaitu sebagian siswanya bermasalah .sehingga kami sudah membayangkan akan banyak kesulitan. Pasti saya tak akan betah dengan kondisi demikisn ,Namun rasa rasanya kurang adil kalau kita memvonis sebelum mengenal lebih jauh mereka, maka muncul keinginan saya untuk mensklukan mereka, untuk mrmbentuk kerampilan ketrampilan yang diperlukan mereks pada  abad 21 melalui penerapan model model pembelajaran agar mereka mampu menjalin kolaborasi, betpikir kritis dan sebagsinya.  dan untuk keberhasilannya saya pikir saya juga harus menguasai HATINYA. Hati Mereka, caranya?

1. Saat masuk kelas tersebut  saya tanamkan pada diri bahwa MEREKA BAIK, MEREKA CERDAS (terilhami dari buku Quantum Teaching,)

2. Saat mengajar sesekali memanggil nama mereks contoh"betul tidak Jang(jang samaran.

3. Setiap mereka berpendapat, saya perintshkan siswa  bertepuktangan

4. Hargai pendspat mereka walaupun kadang kita kurang setuju

5. Selalu berin penguatan berulang ulang bahwa mereka BISA
.
6. Dan ini yang utama mengajar dengan Hati. Karena mereka memiliki hati pasti bisa merasaksnnya kalau kita cinta pada mereka.

Dengan trik di atas insya Allah  mereka selalu antusias  melaksanakan tugas tugas, baik tugas msndiri ataupun kelompok. Memecahkan masalah bersama, dan sebagainya, dalam rangka membentuk keterampilan abad 21.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar