Kamis, 26 Maret 2015

Projek Base Learning untuk Mereka?,Mengapa Tidak


Mulanya saya ragu untuk memilih model pembelajaran Project Base Learning untuk kelas ini, mengingat karektetistik siswanya begitu beragam. Mereka dengan riwayat prestasi di Sekolah Dasar (kemampuan awalnya) dalam hal kognitipnya biasa biasa saja (rata-rata). Sebagian lagi berlatar belakang memiliki prestasi yang beragam bidangnya. Ada prestasi di kemampuan kognitif, seperti prestasi cerdas cermat,OSN tingkat kabupaten dan kecamatan dan prestasi prestasi di kemampuan yang menuntut keterampilan kinestetik.Tapi kemudian saya berpikir ulang mengapa tidak saya coba, sekaligus untuk melihat sejauhmana kolaborasi dan kerjasama diantara mereka setelah kurang lebih sembilan bulan mereka bersama dalam satu kelas, kelas tujuh.


Maka pada saat Kompetensi Dasar Masa Kolonialisme dan pengaruhnya terhadap pemerintahan, sosial, budaya Indonesia saya putuskan dalam pembuatan rencana pembelajarannya menggunakan model Project Base Learning. Dengan pertemuan saya bagi menjadi dua pertemuan.

pertemuan pertama : untuk membahas pembagian tugas pada masing masing kelompok dan anggotanya. Dan tugas itu dilaksanakan di luar jam (rumah).

Pertemuan kedua : untuk mereka mempresentasikan bahasannya dan hasil kerja mereka. 


Sesuai dengan rencana yang tertulis  pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran maka pada pertemuan pertama saya berikan tugas di mana tiap tiap kelompok berbeda. Karena kebetulan kelompok dalam kelas sebanyak enam, maka KD tersebut saya bagi enam bahasan. Tugas kelompoklah yang membagi satu bahasan tersebut menjadi beberapa bahasan sesuai dengan jumlah anggota. Maka bisa dibayangkan pada pertemuan pertama tersebut mereka begitu ramai dan mempelajari tugasnya masing -masing.


Pada pertemuan ke dua barulah saya melihat hasil kolaborasi dan kerjasama mereka yang tidak saya bayangkan. Awal pertemuan saya tantang mereka untuk membuat power point dan menggunakan proyektor untuk presentasi dan jawaban mereka "Insya Allah". Dan kata itumereka buktikan dipertemuan kedua. Satu satu mereka mempresentasikan yang menjadi tugasnya, dan anggota lainnnya membantu hal hal yang diperlukan dalam presentasi rekan rekannya.

Ternyata, mereka membuat saya tersadar, bahwa menanamkan kepercayaan pada mereka merupakan modal untuk mereka berbuat yang terbaik. Dan itu sudah mereka buktikan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar